BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 30 November 2009

Resensi Novel

Saat Dosa Menghiasi Hidup

. Judul Buku : Touching Earth
. Pengarang : Rani Manicha
. Penerbit : Sceptre
. Tahun Terbit : 2004
. Tempat Terbit : Great Britain
. Jumlah halaman : 432 Halaman
. Cetakan : Pertama
. Cover : Soft Cover

Touching Earth bukanlah novel pertama yang ditulis oleh Rani Manicha. Sebelumnya ia telah menerbitkan sebuah novel yang menarik banyak perhatian dari berbagai macam kalangan, dengan judul The Rice Mother.
Novel ini menceritakan tentang saudara kembar yang berasal dari Bali, Nutan dan Zeenat. Mereka tinggal bersama ayah, ibu dan nenek mereka. Ayah mereka seorang pedaling. Nutan dan Zeenat menjadi gadis yang cantik jelita. Ibu dan nenek mereka selalu mengajarkan mereka tata cara untuk merawat tubuh secara tradisional. Nutan dan Zeenat pun pandai menari. Nutan merasa bahwa ayahnya lebih menyayangi Zeenat karena Nutan lebih mirip dengan neneknya daripada ayahnya. Namun, ibu selalu menyakinkan Nutan bahwa ayah sangatlah menyayangi mereka berdua.
Pada suatu ketika ibu mereka sakit dan meninggal dunia. Setelah peristiwa tersebut, ayah mereka memutuskan untuk mengirim Nutan dan Zeenat ke Inggris. Keputusan ayah sangat tidak direstui oleh nenek. Namun bagaimanapun juga, mereka tetap pergi bersama dengan saudara ayahnya.
Setibanya di Inggris, Nutan dan Zeenat tinggal di sebuah apartemen kecil dan bekerja di sebuah restoran cepat saji. Mereka menghabiskan waktu setiap harinya untuk bekerja. Setiap bulan mereka selalu mengirim surat kepada nenek.
Kehidupan mereka berubah, setelah Nutan dan Zeenat mengenal Ricky, pria yang telah menjerumuskan Nutan kedalam dunia malam, narkotika dan seks bebas. Persaudaraan Nutan dan Zeenat pun akhirnya merenggang. Zeenat pun mulai dekat dengan pelukis yang bernama Anis. Anis sangat mencintai Zeenat, Anis berjanji akan menjaga Zeenat agar tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan oleh saudaranya, Nutan dan dirinya sendiri.
Namun Ricky telah merubah hidup Zeenat. Kini Zeenat telah menjadi bagian dari mereka, dari orang – orang yang hancur, yang tak dapat lepas dari alcohol, narkotika dan seks bebas. Ricky sebenarnya juga sudah mempunyai keluarga, namun kesuksesan dan uang telah membutakannya. Ricky mempunyai seorang teman yang bernama Elisabeth yang juga merupakan teman baik Nutan dan Zeenat. Elizabeth adalah wanita yang misterius, yang menyimpan sebuah rahasia besar dalam hidupnya.
Kehidupan mereka semua berubah. Ricky harus menjual bar miliknya satu – persatu. Elizabeth pun dihadapkan kepada seorang pria yang benar – benar mencintainya, tetapi Elizabeth tidak bisa mencintai seorang pria !! Nutan dan Zeenat pun harus bekerja lebih keras agar dapat kembali ke Bali.
Pada suatu hari, mereka semua berkumpul di bar milik Ricky untuk mengadakan pesta perpisahan karena Nutan dan Zeenat akan segera kembali ke Bali. Pesta tersebut penuh dengan alcohol dan obat – obat terlarang. Di tengah – tengah pesta Zeenat pun tak sadarkan diri, Zeenat meninggal dunia karena banyak mengkomsumsi obat – obat terlarang. Peristiwa seperti ini tidak pernah dibayangkan oleh mereka sebelumnya. Nutan memeng harus kembali ke Bali bersama saudaranya. Tapi Nutan tidak pernah berpikir bahwa ia akan kembali pulang dengan Zeenat yang sudah terbujur kaku.
Nutan berpikir untuk melakukan hal yang sama seperti neneknya. Ketika ibu meninggal, nenek mengambil sedikit daging di leher bagian belakang ibu dan memakannya. Nutan yakin kini nenek akan melakukan hal yang sama dan ia pun akan mengikutinya, agar Zeenat selalu bersamanya.
Meskipun kini Nutan sudah berada di Bali, persahabatan ia dan teman – temannya masih terjalin dengan baik. Mereka sering berkirim surat satu sama lain. Kehidupan mereka kini telah berubah Ricky kembali pada keluarganya. Elizabeth pun belajar untuk mencintai dan menikah dengan seorang pria. Dan Anis kini telah membuka galerinya yang dihiasi dengan lukisan orang – orang yang hancur. Setiap orang yang ia lukis, tidak bertahan hidup lama di dunia. Nutan pun kembali menata hidupnya demi masa depan yang lebih baik.
Novel ini mempunyai jalan cerita yang menarik dan unik, di mana orang – orang yang tak berdosa mulai melakukan dosa – dosa besar. Novel ini di kemas dengan cara yang berbeda, dimana masing – masing tokoh menceritakan kehidupan mereka masing – masing. Namun, masih berkesimambungan dengan tokoh sebelumnya. Sehingga novel ini memerlukan suatu pemahaman yang cukup dalam membacanya. Walaupan demikian, novel ini di tulis dengan bahasa yang menarik sehingga tidak bosan ketika membacanya. Pilihan kata – katanya pun mudah di mengerti.
Secara garis besar novel ini mengajarkan bahwa kenikmatan di dunia hanyalah sesaat. “ Semuanya” bisa hilang, namun keluarga akan selalu tetap ada untuk satu sama lain. Baik di saat suka maupun duka.

Selasa, 24 November 2009

FAMILY’S RELATIONSHIP

Relationship is the link between two people or more. Relationship is an important thing in our live. Because, as a human we can not live alone we need the other people in our live.
A very basic relationship is between parents and son. They know very well each other and have an intensive interaction every day.
There are 3 factors that influence the relationship. That is time, energy and money. Most of a busy and successful person has a problem with time. Time is a priority over which control is very difficult to achieve. We can not buy time, whatever we have in the world; we just have twenty-four hours into each day. Most of us sleep seven hours a day; go to work around ten until eleven hours. And parents just have six hours free with their children. And of course they must spend that time with their children. To communicate, sharing and give their attention to their children in order to make their relationship more closer.
Next is about energy. All work need to use energy, relationship also need energy, living in general requires energy, everything need energy to do. There are neutral energy, negative energy and positive energy. In negative energy you will feel very alone, disconnect and unhappy in relationship. But in positive energy you will feel more spirit and happy every day in family relationship. Work which does spend a lot of our energy will make us feel tired. Usually that make parents lazy to give attention to the children even though just for communicate. That’s a big problem, because children who need a lot of attention from parents will feel ignored just because the parents tired after work. So, manage the energy also important in relationship.
And the last is about money. Money becomes a priority in our live, because in our society money is a symbol. So every body works for the money. Parents, who always work, work and work just because the money will neglect their family. That’s not good. Relationship not builds by the money, but by the communication, understanding, love etc.
In family’s relationship we will find any conflict. Could be between parents or parent and children. The conflict can be because miscommunication, misunderstanding, discipline etc. In family, children who doesn’t obey the parents and do the bad thing will make parents angry. And usually parents will ask they to say sorry and they want their children promise not to do it again. But the mistake not all comes from the children, parents have a part of that. Sometime, the conflict can be happens between parents and that is more complicated. The conflict usually happens because jealous. Usually just because of that thing parents have a serious fight. Jealous can make uncomfortable and suspicion. And the top of it all, usually divorce is their final way. Actually that can make a bad impact to their children. They know it but still do it.
To solve the conflict is not easy. Because if the head full of emotions it’s hard to sit together and talk from heart to heart. And the hardest part of all is to say sorry and to forgive each other. Forgiveness doesn’t mean avoidance. Because forgiveness means to let it go and clean the pain and anger. Learn to forgive same as learn to love. Fight and bad emotion will never make a health relationship.
Over all a key to build the health relationship in family is the best management of time and energy. Parents should have a time for the childrens. Beside of that, the health relationship in family needs love and peace. Families, who love each other, have peace indeed and understanding will live in a happy family.
If we already reach a good and health relationship in family, we can make a good relationship with the other people in our community.

Berkurban di Hari Raya Idul Adha

Idul Adha merupakan salah satu hari raya terbesar bagi umat Islam. Seperti hari raya Idul Fitri, kita juga harus melakukan sholat Ied pada hari Idul Adha. Sama seperti Idul Fitri, Idul Adha juga dijadikan suatu moment yang tepat bagi umat Islam untuk saling memaafkan satu sama lainnya. Selain itu, hari raya Idul Adha identik dengan pemotongan hewan kurban. Hewan yang biasanya dijadikan hewan kurban adalah; kambing, sapi, kerbau, domba dan unta.
Pemotongan hewan Kurban berasal dari kisah Nabi Ibrahim a.s. Ini adalah contoh kisah sinta sejati dan pengorbanan yang hakiki. Setelah Nabi Ibrahim mengetahui siapa Tuhannya yang sesungguhnya, Ia langsung jatuh cinta kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim a.s paham sekali akan konsekuensi yang harus dia tanggung atas kecintaannya kepada Allah SWT dan Ia pun siap untuk berkorban demi kecintaannnya terhadap Allah SWT.
Pada suatu ketika, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putra kesayangannya, Nabi Ismail. Nabi Ismail merupakan satu – satunya anak dari Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim harus menunggu selama bertahun – tahun untuk mendapatkan buah hatinya dan kini ia harus merelakan / mengorbankan buah hatinya demi Tuhannya. Nabi Ibrahim pun ikhlas mengorbankan anaknya. Begitu pula Nabi Ismail, IA rela di korbankan oleh ayahnya. Mereka semua rela melakukan itu karena yang meminta adalah Tuhannya, Allah SWT.
Ketika Nabi Ibrahim hendak menyembelih leher anaknya sendiri, tiba – tiba raga Nabi Ismail pun tergantikan oleh seekor domba. Dan yang tersembelihpun adalah seekor domba. Sementara itu Nabi Ismail tetaplah selamat. Sejak saat itu, muncullah perintah untuk menyembelih hewan kurban setiap hari raya Idul Adha.
Hidup memang membutuhkan dan menuntut pengorbanan. Semua hal yang ada di dunia ini tidak dapat kita nikmati tanpa adanya sebuah pengorbanan. Jika kita berkorban di jalan yang benar, di jalan yang di ridhoi Allah SWT, niscaya kita akan mendapatkan balasan yang setimpal, kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti.

Senin, 16 November 2009

KELUARGA

Keluarga merupakan suatu lingkungan di mana beberapa orang yang mempunyai hubungan darah tinggal bersama dalam satu rumah. Umumnya keluarga terdiri dari ayah, ibu, beserta anak – anaknya. Namun terkadang mereka tinggal bersama anggota keluarga yang lainnya, seperti paman, tante, kakek ataupun nenek. Terkadang anak yang telah beranjak dewasa mulai belajar untuk hidup mandiri, hidup terpisah dari orangtuanya, hal ini biasanya terjadi karena sang anak harus bersekolah ataupun berkuliah di luar kota. Bagi anggota keluarga yang sudah bekerja ataupun memiliki keluarga sendiri biasanya mereka juga akan hidup/tinggal terpisah dari orangtuanya.
Fungsi dan peranan keluarga terhadap anak
Keluarga, terutama orangtua, mempunyai peranan yang penting bagi setiap individu ( manusia ) yang hidup dan tinggal didalamnya. Keluarga merupakan tepat yang paling utama dalam mengembangkan diri, selain itu keluarga juga merupakan ajang untuk bersosialisasi yang pertama. Di dalam keluarga manusia akan belajar bagaimana untuk mencintai, menyayangi, menghargai, menghormati, dan berbagi. Perilaku orangtua merupakan kunci bagi kesuksesan mereka dalam mendidik anak – anaknya. Secara tidak langsung, apa yang orangtua katakan dan lakukan akan menjadi contoh bagi anaknya. Jika orangtua memiliki emosi yang stabil dalam membesarkan anaknya maka orangtua tersebut akan mampu membesarkan anaknyadengan baik. Anak tersebutpun akan memiliki kepribadian yang menyenangkan, ramah dan mampu menyesuaikan diri dengan yang lingkungan disekitarnya. Namun jika orangtua memiliki emosi yang tidak stabil dalam membesarkan anaknya seperti selalu berperilaku kasar, senang menghukum, selalu bertengkar terhadap satu sama lainnnya, maka secara tidak langsung perilaku orang tua yang seperti itu akan membentuk perilaku anak yang pemurung, pembenci dan selalu bermusuhan. Orangtua yang cenderung otoriter ataupun pesimis akan membawa dampak yang kurang baik bagi anaknya, hal ini akan membuat anak memiliki harga diri yang rendah. Namun orangtua yang bijaksana yang selalu member perintah yang jelas dengan cara yang baik akan membentuk anak dengan harga diri yang tinggi.
Berikut ini merupakan hal – hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membetuk sikap yang baik dan menanamkan harga diri yang tinggi terhadap anak :
• Menunjukan mutu yang tinggi sebagai orangtua.
• Menentukan batasan yang jelas antara sesuatu yang dapat dan tidak dapat dilakukan.
• Memberi bimbingan terhadap anak.
• Memperilakukan anak dengan baik dengan baik.
• Memberikan perhatian terhadap anak dan melibatkan diri dalam kegiatan akademik dan sosial anak.
• Memperlakuakan anak secara demokratis, sepertii menaruh perhatian yang besar pada pendapat anak dalam mengambil keputusan.
Namun bagaimanapun juga, cara mendidik anak dalam setiap keluarga tetaplah berbeda. Hal tersebut bergantung pada karakter serta latar belakang keluarga masing – masing dan kondisi masyarakat setempat.
Keluara harmonis
Keluarga yang harmonis adalah keluarga yang hidup dengan penuh cinta kasih dan kedamaian. Masing – masing anggota keluarga mempunyai peranan yang penting dalam mancapai suatu keharmonisan. Ayah sebagai kepala keluarga haruslah bersikap bijaksana dan tegas. Di sela – sela kesibukannya Ayah harus selalu memperhatikan serta membimbing istri dan anak - anaknya agar senantiasa berada dalam jalur yang benar. Ibu harus menjaga, merawat dan memperhatikan suami dan anaknya derngan sepenuh hati. Anakpun harus dapat menyayangi dan menghormati orangtua mereka. Jika masing – masing anggota keluarga dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar maka apa yang mereka dapatkan adalah kebahagiaan serta keluarga yang harmonis.
Masalah dalam keluarga
Tidak jarang keluaraga yang telah di bentuk harus nenghadapi banyak masalah. Masalah tersebut biasanya timbul ketika masing – masing anggota keluarga mulai berjalan sendiri dan mempunyai tujuan hidup masing – masing. Sehingga sudah tidak ada lagi kesatuan dan keharmonisan dalam keluarga.
Masalah dalam keluarag biasanya timbul karema :
• Kuranga interaksi dan komunikasi
Komunikasi merupakan kunci yang paling utama. Kesibukan yang dimiliki oleh masing – masing anggota keluarga biasanya menjadi hambatan bagi mereka untuk berkomunikasi. Hal ini akan memperenggang hubungan antara satu dan yang lainnya. Terkadang hambatan dalam berkomunikasi juga timbul ketika anggota keluarga tidak tahu bagaimana untuk membagi perasaan mereka terhadap satu sama lain.
• Kurangnya waktu untuk bersama
Kesibukan masing - masing anggota keluarga juga membuat mereka jarang memiliki waktu untuk bersama. Hal ini juga cenderung membuat mereka sulit untuk berkomunikasi. Hal ini juga dapat menimbulkan rasa kecurigaan satu sama lain. Menimbulkan rasa tidak saling percaya atau bahkan kurang menghormati anggota keluarga yang lainnya. Kurangnya kebersamaanpun akan menjadi suatu hambatan untuk saling berbagi masalah dan bekerjasama untuk menyelesaikan suatu masalah.
• Peranan anggota keluarga yang kurang jelas.
Setiap keluarga mempunyai peranan masing – masing dalam kehidupan sehari hari. Misalnya ibu merawat keluarga dan membersihkan rumah, Ayah mencari nafkah dan membimbing keluarganya, anak bertugas untuk belajar dan membantu orangtua. Jika masing – masing tidak dapat melakukan perananya dengan baik dan benar maka akan timbul suatu masalah. Misalnya, jika ibu tidak mempedulikan anaknya maka anakpun akan menjadi sosok yang sulit untuk di atur karena dari awal tidak ada yang memperdulikannya. Ketika ayah hanya sibuk mencari nafkah dan kurang memperhatikankeluarganya maka akan mengurangi keharmonisan dalam keluarga. Saat anak tidak peduli terhadap orangtuanya maka orang tua akan merasa tidak dihargai.
• Kurangnya kestabilan lingkungan
Masalah yang timbul dalam keluarga juga biasanya timbul dari luar rumah. Waktu yang lebih banyak di buang di luar rumah membuat waktu untuk keluarga berkurang. Hadirnya televisi dengan berbagai macam programpun telah mengurangi waktu bersama keluarga. Televisi juga menggangu komunikasi dalam keluarga karena televisi seakan – akan menggantikan kebersamaan dalam keluarga. Serta menyajikan banyak program yang memberikan gambaran yang negatif terhadap keluarga.
Kiat menciptakan keluarga yang harmonis
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan keluarga yang harmonis dan mencapai kebahagiaan, seperti :
• Saling menghormati satu sama lain.
• Saling berbagi satu sama lain.
• Menjaga kebersamaan.
• Menjaga komunikasi agar tetap lancar.
• Adanya keterbukaan di dalam keluarga.
• Menyelesaikan masalah secara dewasa tanpa menghakimi.
• Menghormati keputusan anggota keluarga yang lainnya.

Selasa, 03 November 2009

STAY

Why I can’t be with you
Although I am belong to you
Is that something wrong ?
Why I can’t be strong ?
Dear I miss you
Dear I need you
Dear I love you
But where are you ?
I am still standing here
Waiting for you
Breathing my air
Until the sky isn’t blue
Sometime, tears run in my face
But I am still holding on
Still believe that you are my grace
And just let it goes on
How stupid I am
Let it happen anyway
Now I can’t find the way
To stay in this game

Cerpen : Tuhan ku dan Cinta ku

“…aku selalu merindukannya, aku selalu memikirkannya, senyuman nya yang indah, tatapan mata nya, lembut ucapan nya dan wangi tubuh nya, sungguh tak dapat aku lupakan. Ada apa dengan hati ku? Kenapa aku tak dapat berpaling dari mu? Mantan kekasih ku…”

Saat orang – orang mulai memenihi gereja, segere ku tutup buku ku dan bergegas masuk, selagi masih ada tempat di barisan paling depan untuk ku. Dua jam sudah berlalu. Saat satu per satu dari mereka mulai berhamburan, aku masih duduk dan termenung. Ku lipat tangan ku dank u pejamkan mata ku.
“ Tuhan,, jika menurut mu aku salah, mengapa dulu kau biarkan aku larut dalam cinta nya? Kenapa kau berikan aku cinta jika aku tak dapat memilikinya? Salah kah aku jika begitu mencintai nya? Bukan kah cinta itu anugrah dari Mu? Maafkan aku Tuhan…. Tolong aku…. Jangan biarkan aku berpaling dari mu.”
Aku masih termenung, masih enggan untuk beranjak dari tempat ku. Hingga pada saat jam berdetak untuk yang ke-8 kali nya, barulah ku tegakkan badan ku, ku langkahkan kaki ku meninggalkan gereja tua itu.
Aku berjalan di bawah daun – daun yang berguguran. Angin di malam itu tak hanya menusuk – nusuk tulang ku, namun juga membawa wangi yang tak asing lagi bagi ku. Ku hirup udara yang dingin di malam itu dalam – dalam, dan untuk sejenak aku pun terdiam. Wangi itu seakan menghipnotis ku. Bergegas aku mencari dari mana datangnya wangi itu. Dan tenyata,,, wangi itu menuntun ku kepada Elisya. Slisya yang sedang duduk di sudut taman dengan sebuah buku di tangannya.
Saat ku sapa dia terlihat jelas kesenangan bercmpurbgugup di wajah nya. Kami pun larut dalam pembicaraan, kembali mengenang masa – masa indah yang pernah kami lewati bersama. Sebuah kenangan yang membuat dia tertawa bahagia malam itu.
Malam semakin larut, udara pun semakin dingin. Angin membelai rambut nya yang hitam. Kurapihkan rambutnya dan kurasakan betapa dingin kulit halus nya. Langsung kupakaikan jaket ku pada nya. “Terima kasih” ucapnya dengann lembut. “hmmm,, aku harus segera pulang, orang tua ku pasti cemas menunggu di rumah” tutur Elisya. “Biar ku antar” balas ku cepat.
Kami pun langsung beranjak dari taman, menyusuri jalan yang kini sepi. Sepanjang perjalanan tak ada satupun dari kami yang bicara. Hingga pada saat kami berhenti di depan rumah dengan taman yang indah, suara nya yang merdu memecah kesunyian. “Terima kasih untuk malam ini, terima kasih karena kau telah menemani ku tadi” kata – kata nya begitu canggung hingga aku tak tahu harus nerkata apa. ”ya,,, dapatkah kita bertemu lagi?” Tanya ku dengan menggebu. ”Sure, if we have a time” jawab Elisya dengan manis.
Saat ku tak dapat melihatnya lagi, aku pun bergegas pulang. Rumah kami hanya terpisah 3 blok tapi kami jarang bertemu sejak putus beberapa bulan yang lalu.
Hari silih berganti, namun tak jua ku lihat diri nya. Entah karma ia sibuk kuliah atau mungkin kini ia lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga atau mungin temannya. Entah lah, aku tak tahu…
Hingga pada suatu hari, ku terima pesan darinya. Elisya menunggu ku di taman malam ini. Sepulang dari gereja aku pun bergegas menuju taman. Aku sudah tak sabar untuk bertemu dengannya. “hi Sya,, maaf ya kamu harus menunggu lama” ucap ku mengawali pembicaraan. “taka pa, aku hanya ingin mengembalikan jaket mu Jul, maaf ya malam itu aku lupa” tutur Elisya dengan sebuah senyuman manis. “ya ampuun Sya,, tak kamu kembalikan pun taka apa – apa” jawab ku sambil tertawa.
Tak pernah habis kata – kata ku jika bersamanya. Elisya bagaikan magnet bagi ku. Tanpa sadar ku ucapkan hal yang selama ini aku ingin aku tanyakan. “Sya,, apakah kau masih menyimpan perasaan dan harapan yang sama seperti dulu?” Tanya ku. Elisya pun terpaku, raut wajah nya berubah senyum nya memudar dan kulit nya memucat. “sesungguhnya rasa itu tak pernah mati, tapi bagaimanapun juga aku harus melupakannya” jawab nya pelan. “Sya,, jika cinta ada untukk menyatukan manusia, mengapa kita harus berpisah? Kau dan aku?” ku genggam tangan ku yang dingin, tak satupun kata keluar dari mulut nya. “seperti yang kau tahu, aku sangat mencintai mu. Begitu pula perasaan mu pada ku, aku tahu itu. Aku tak bisa jika harus terus jauh dari mu, aku tak bisa membunuh rasa cinta ku pada mu. Apa salah ku? Apakah karena……” “cukup Jul, jamgan kau lanjutkan lagi, tak usah kau pikirkan, lupakan aku Jul, lupakan!” Elisya memotong ucapan ku, air mata nya mulai mengalir, membasahi wajahnya. “apa karma kita berbeda? Apa karma kau selalu bersujud pada Tuhan mu, sedangkan aku tak pernahmelakukan itu karma aku hanya dapat berdoa pada Tuhan ku. Apa hanya karma itu?” ucap ku dengan penuh emosi.
Elisya pun langsung melepaskan tangannya dari genggaman ku. “Itu bukan karena! Itu bukan hanya! Sudah cukup jelas bagiku! Sudah cukup jelas bagi mu! Sampai kapan pun tak ada jalan bagi kita untuk bersatu, Karena Tuhan kita, Tuhan ku dan Tuhan mu tak akan pernah mengizinkan itu!” tutur Elisya sambil menangis. Aku bisa merasakannya, cinta yang begitu besar saat aku memeluknya. Tak ada lagi yang dapat aku ucapkan karma ku tak ingin ada lebih banyak air mata membasahi pipi nya. Elisya pun melepaskan tubuhnya dari pelukan ku, dengan terbata – bata ia berkata: “ Julian,, aku mohon pada mu. Bukannya aku tak mencintaimu, tapi cinta kita itu semu. Aku tak ingin lebih banyak berharap dan memberikan harapan kosong. Sebelum terlambat lebih baik kita akhiri semua ini” Sesaat sebelum ia pergi, ku rasakan sebuah kecupan hangat di kening ku. Ku harap ia akan kembali, memeluk ku dan berkata bahwa ia akan memperjuangkan cintanya untuk ku. Tapi nyata nya tidak, kini ia benar – benar pergi !
Tanpa ku sadari, air mata bergulir di pipi ku. Aku benar – benar merasakan ketidakadilan. Aku benar – benar merasakan kekecewaan yang begitu mendalam. Mengapa semua ini terjadi pada ku? Kenapa aku harus melihat cinta yang tk bisa ku miliki? Cinta pada dua jalan yang berbeda, yang tidak dapat bertemu pada ujung yang sama. Cinta yang tak mungkin untuk menyatu sepenuhnya. Aku,, benar – benar kehilangan.
Demi Tuhan nya, Elisya meninggalkan aku…
Demi Tuhan ku, aku merelakan Elisya…
Namun kisah ini, cinta ini, akan selalu ku ingat dan akan menjadi keping
N terindah yang tak akan pernah terlupakan dalam hidup ku.