BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 30 November 2009

Resensi Novel

Saat Dosa Menghiasi Hidup

. Judul Buku : Touching Earth
. Pengarang : Rani Manicha
. Penerbit : Sceptre
. Tahun Terbit : 2004
. Tempat Terbit : Great Britain
. Jumlah halaman : 432 Halaman
. Cetakan : Pertama
. Cover : Soft Cover

Touching Earth bukanlah novel pertama yang ditulis oleh Rani Manicha. Sebelumnya ia telah menerbitkan sebuah novel yang menarik banyak perhatian dari berbagai macam kalangan, dengan judul The Rice Mother.
Novel ini menceritakan tentang saudara kembar yang berasal dari Bali, Nutan dan Zeenat. Mereka tinggal bersama ayah, ibu dan nenek mereka. Ayah mereka seorang pedaling. Nutan dan Zeenat menjadi gadis yang cantik jelita. Ibu dan nenek mereka selalu mengajarkan mereka tata cara untuk merawat tubuh secara tradisional. Nutan dan Zeenat pun pandai menari. Nutan merasa bahwa ayahnya lebih menyayangi Zeenat karena Nutan lebih mirip dengan neneknya daripada ayahnya. Namun, ibu selalu menyakinkan Nutan bahwa ayah sangatlah menyayangi mereka berdua.
Pada suatu ketika ibu mereka sakit dan meninggal dunia. Setelah peristiwa tersebut, ayah mereka memutuskan untuk mengirim Nutan dan Zeenat ke Inggris. Keputusan ayah sangat tidak direstui oleh nenek. Namun bagaimanapun juga, mereka tetap pergi bersama dengan saudara ayahnya.
Setibanya di Inggris, Nutan dan Zeenat tinggal di sebuah apartemen kecil dan bekerja di sebuah restoran cepat saji. Mereka menghabiskan waktu setiap harinya untuk bekerja. Setiap bulan mereka selalu mengirim surat kepada nenek.
Kehidupan mereka berubah, setelah Nutan dan Zeenat mengenal Ricky, pria yang telah menjerumuskan Nutan kedalam dunia malam, narkotika dan seks bebas. Persaudaraan Nutan dan Zeenat pun akhirnya merenggang. Zeenat pun mulai dekat dengan pelukis yang bernama Anis. Anis sangat mencintai Zeenat, Anis berjanji akan menjaga Zeenat agar tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan oleh saudaranya, Nutan dan dirinya sendiri.
Namun Ricky telah merubah hidup Zeenat. Kini Zeenat telah menjadi bagian dari mereka, dari orang – orang yang hancur, yang tak dapat lepas dari alcohol, narkotika dan seks bebas. Ricky sebenarnya juga sudah mempunyai keluarga, namun kesuksesan dan uang telah membutakannya. Ricky mempunyai seorang teman yang bernama Elisabeth yang juga merupakan teman baik Nutan dan Zeenat. Elizabeth adalah wanita yang misterius, yang menyimpan sebuah rahasia besar dalam hidupnya.
Kehidupan mereka semua berubah. Ricky harus menjual bar miliknya satu – persatu. Elizabeth pun dihadapkan kepada seorang pria yang benar – benar mencintainya, tetapi Elizabeth tidak bisa mencintai seorang pria !! Nutan dan Zeenat pun harus bekerja lebih keras agar dapat kembali ke Bali.
Pada suatu hari, mereka semua berkumpul di bar milik Ricky untuk mengadakan pesta perpisahan karena Nutan dan Zeenat akan segera kembali ke Bali. Pesta tersebut penuh dengan alcohol dan obat – obat terlarang. Di tengah – tengah pesta Zeenat pun tak sadarkan diri, Zeenat meninggal dunia karena banyak mengkomsumsi obat – obat terlarang. Peristiwa seperti ini tidak pernah dibayangkan oleh mereka sebelumnya. Nutan memeng harus kembali ke Bali bersama saudaranya. Tapi Nutan tidak pernah berpikir bahwa ia akan kembali pulang dengan Zeenat yang sudah terbujur kaku.
Nutan berpikir untuk melakukan hal yang sama seperti neneknya. Ketika ibu meninggal, nenek mengambil sedikit daging di leher bagian belakang ibu dan memakannya. Nutan yakin kini nenek akan melakukan hal yang sama dan ia pun akan mengikutinya, agar Zeenat selalu bersamanya.
Meskipun kini Nutan sudah berada di Bali, persahabatan ia dan teman – temannya masih terjalin dengan baik. Mereka sering berkirim surat satu sama lain. Kehidupan mereka kini telah berubah Ricky kembali pada keluarganya. Elizabeth pun belajar untuk mencintai dan menikah dengan seorang pria. Dan Anis kini telah membuka galerinya yang dihiasi dengan lukisan orang – orang yang hancur. Setiap orang yang ia lukis, tidak bertahan hidup lama di dunia. Nutan pun kembali menata hidupnya demi masa depan yang lebih baik.
Novel ini mempunyai jalan cerita yang menarik dan unik, di mana orang – orang yang tak berdosa mulai melakukan dosa – dosa besar. Novel ini di kemas dengan cara yang berbeda, dimana masing – masing tokoh menceritakan kehidupan mereka masing – masing. Namun, masih berkesimambungan dengan tokoh sebelumnya. Sehingga novel ini memerlukan suatu pemahaman yang cukup dalam membacanya. Walaupan demikian, novel ini di tulis dengan bahasa yang menarik sehingga tidak bosan ketika membacanya. Pilihan kata – katanya pun mudah di mengerti.
Secara garis besar novel ini mengajarkan bahwa kenikmatan di dunia hanyalah sesaat. “ Semuanya” bisa hilang, namun keluarga akan selalu tetap ada untuk satu sama lain. Baik di saat suka maupun duka.

0 komentar: